Arti Kode Warna Pada Kemasan Pasta Gigi Anda

Arti Kode Warna Pada Kemasan Pasta Gigi Anda
June 9, 2023 Macklin Tan
Arti Kode Warna Pada Kemasan Pasta Gigi Anda

Saat membeli pasta gigi, Anda mungkin pernah memperhatikan warna kemasannya yang berbeda-beda. Contoh warna kemasan yang kerap ditemukan antara lain yaitu biru, hijau, merah, dan hitam.

Warna tersebut kerap diklaim berhubungan dengan kandungan bahan yang ada di dalam pasta giginya. Misalnya bahan kimia alami, bahan kimia yang keras, bahan kimia murni, dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat juga teori lain yang menyatakan bahwa kode warna tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan kandungan bahan dalam pasta gigi. Oleh karena itu, kenali apa arti sebenarnya dari kode warna tersebut secara detail.

Arti Kode Warna Pada Pasta Gigi

Kemasan pasta gigi biasanya menampilkan gambar produk, petunjuk penggunaan, hingga kandungan bahan di dalamnya. Selain itu, kemasan tersebut juga biasanya dibuat dengan aneka warna. Berikut ini beberapa warna beserta arti yang kerap dikaitkan dengan kode tersebut:

Biru

Kemasan pasta gigi dengan warna biru diklaim menandakan bahwa produk tersebut terdiri dari kombinasi bahan alami dan obat-obatan tertentu untuk membantu meredakan masalah gigi dan gusi.

Hijau

Kode warna hijau di bagian bawah kemasan atau tube menandakan bahwa bahan yang digunakan pasta gigi tersebut merupakan bahan kimia alami. Contohnya seperti daun sirih, siwak, jeruk nipis, dan garam.

Merah

Pasta gigi dengan jenis kotak kemasan berwarna merah diklaim memiliki kandungan bahan kimia yang kuat atau keras, namun masih memiliki kombinasi bahan alami lain di dalam produknya.

Hitam

Di sisi lain, kemasan pasta gigi yang memiliki kode warna hitam diklaim  memberi tanda bahwa produk tersebut terbuat dari bahan kimia yang kuat tanpa kombinasi bahan alami, sehingga perlu digunakan dengan hati-hati berdasarkan resep dokter.

Namun, perlu diketahui bahwa kode warna pada kemasan pasta gigi sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan bahan pembuatan produk tersebut. Sebenarnya, kode warna ini hanya digunakan sebagai panduan dalam proses manufaktur pasta gigi.

Sebab di pabrik, terdapat alat dengan sensor yang mendeteksi dan mengindikasikan titik potong, lipatan, dan penutupan pada kemasan pasta gigi. Kode warna pada ujung kemasan tersebut tidak ada hubungannya dengan kandungan bahan, melainkan hanya sebagai tanda (eye marks atau color marks) bagi sensor mesin pembuat kemasan.

Tujuan dari pemberian kode warna ini adalah agar sensor pada mesin pembuat kemasan pasta gigi dapat mengenali posisi yang tepat untuk memotong, melipat, dan menyegel kemasan dengan cepat dan akurat.

Selain itu, kode warna tersebut juga membantu mesin untuk membedakan bagian atas dan bawah kemasan. Bagian atas umumnya berisi logo dan nama merek produk, sementara bagian bawah berisi informasi mengenai kandungan bahan dalam pasta gigi.

Jika memeriksa kode warna pada kemasan pasta gigi secara lebih rinci, Anda juga akan melihat bahwa bagian akhir kode warna berada di ujung tepi kemasan. Bahkan, kode warna ini tidak hanya terbatas pada warna merah, biru, hijau, dan hitam saja, tetapi terkadang juga tidak terlihat warnanya.

Perbedaan warna tersebut disebabkan oleh kemampuan sensor mesin pembuat kemasan pasta gigi yang mungkin bervariasi. Jadi, jangan khawatir jika pasta gigi Anda tidak memiliki kode warna yang jelas atau jika warnanya tidak sesuai dengan yang disebutkan sebelumnya.

Kandungan Apa Saja yang Ada di Pasta Gigi

Kesimpulannya, kode warna pada kemasan pasta gigi sebenarnya bukanlah penanda langsung mengenai kandungan bahan di dalamnya. Namun, konsumen masih bisa mengetahui kandungan bahannya melalui deskripsi yang tertera di label kemasan.

Biasanya, produsen akan mencantumkan informasi tentang kandungan bahan aktif secara detail. Selain itu, biasanya kandungan bahan utama yang digunakan juga tercantum pada gambar produknya. Berikut ini beberapa kandungan umum yang paling sering digunakan:

Humektan

Humektan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pasta gigi mengeras setelah kemasan dibuka. Contohnya yaitu xylitol, gliserol, dan sorbitol. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga kelembaban pasta gigi agar tetap lembut dan mudah digunakan.

Bahan Pembersih dan Pengkilap Gigi

Kalsium karbonat dan silika merupakan bahan yang bertanggung jawab dalam menghilangkan sisa makanan dan mengkilapkan gigi. Kalsium karbonat membantu membersihkan gigi dengan cara memoles permukaannya, sedangkan silika memiliki kemampuan mengikat plak dan membersihkan gigi secara efektif.

Pengikat Plak

Beberapa pasta gigi mengandung bahan seperti triclosan atau zinc citrate yang berfungsi sebagai pengikat plak. Bahan-bahan ini membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab plak dan membantu mencegah penyakit gusi.

Stabilisator

Untuk menjaga tekstur pasta gigi tetap pekat dan stabil, digunakan beberapa bahan seperti carboxymethyl cellulose, carrageenan, dan xanthan gum. Bahan-bahan ini membantu pasta gigi tetap dalam bentuknya yang kental dan tidak mudah berubah.

Pemanis

Pemanis digunakan untuk memberikan rasa manis tanpa menimbulkan kerusakan pada gigi. Biasanya, digunakan bahan pemanis seperti sodium saccharin dan acesulfame K yang aman.

Perisa

Agar pasta gigi memiliki rasa yang menyegarkan, umumnya ditambahkan perisa ke dalam formulanya. Peppermint, spearmint, dan lemon adalah contoh perisa yang umum digunakan untuk pasta gigi.

Surfaktan

Surfaktan adalah bahan yang membantu pasta gigi menghasilkan busa melimpah saat digunakan. Contoh surfaktan yang umum digunakan yaitu sodium lauryl sulfate serta sodium N-lauroyl sarcosinate.

Fluoride

Fluoride adalah mineral penting yang membantu menguatkan enamel gigi dan mencegah terjadinya gigi berlubang dengan cara membentuk lapisan pelindung. Pada pasta gigi, bahan fluoride yang digunakan biasanya ditulis sebagai sodium monofluorophosphate, sodium fluoride, atau stannous fluoride.

Bahan Anti Sensitif

Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif umumnya mengandung bahan seperti potassium nitrate atau strontium chloride. Fungsinya adalah untuk membantu mengurangi sensitivitas gigi terhadap rangsangan eksternal seperti makanan panas atau dingin.

Dalam memilih pasta gigi, penting untuk memperhatikan kandungannya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda. Sebagai contoh, jika Anda memiliki gigi sensitif, maka pasta gigi dengan kandungan bahan anti sensitif mungkin lebih sesuai.

Contoh lain, jika Anda membutuhkan perlindungan tambahan terhadap gigi berlubang, maka pasta gigi dengan kandungan fluoride tinggi bisa menjadi pilihan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen sebagai pengguna untuk selalu memperhatikan rincian kandungan yang tertera pada kemasan pasta gigi yang dibeli.

Namun jika Anda adalah pihak produsen, selalu perhatikan untuk membuat kemasan pasta gigi yang lengkap, detail, dan memuat informasi penting terkait produk, termasuk kandungan bahan di dalamnya.

Selain itu, gunakan kode warna yang benar agar proses manufakturnya berjalan dengan benar. Namun, Anda juga bisa memanfaatkan psikologi warna pada kemasan produk untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Sebab menurut teori psikologi warna, warna dapat mempengaruhi emosi, persepsi, dan perilaku manusia. Itu sebabnya, kebanyakan produk pasta gigi dengan bahan alami menggunakan warna hijau, sebab hijau kerap dikaitkan dengan alam dan kesehatan.

Namun, perlu dicatat bahwa psikologi warna bersifat subjektif dan dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, persepsi individu, dan konteks penggunaan. Hal lain yang tidak kalah penting, pastikan bahwa kemasan tersebut mampu melindungi produk pasta gigi dengan baik.

 

Baca Juga: Cara Membuat Skincare untuk Dijual

Baca Juga: Corrugated Box: Ukuran, Layer, dan Cara Print Corrugated Box

 

Comments (0)

Leave a reply

1
Hi, can we help you?