
Barcode obat merupakan sebuah cara efektif dalam memerangi peredaran obat palsu, dan kini menjadi bagian penting dalam industri farmasi.
Garis-garis hitam tipis pada kemasan obat ini menyimpan informasi vital, dari identitas produsen hingga detail produk. Barcode juga memastikan bahwa obat yang Anda pegang adalah asli dan aman. Sekalipun Anda ragu, setiap obat dapat dilacak asal-usulnya.
Di Indonesia, penerapan barcode ini semakin digencarkan mengingat tingginya kasus obat palsu yang beredar. Jangan lewatkan penjelasan lengkap mengenai hal ini agar Anda semakin memahami apa itu barcode dan perannya!
Apa itu Barcode?
Barcode adalah serangkaian garis vertikal dan spasi yang berfungsi sebagai identifikasi unik untuk setiap produk. Barcode obat mengandung informasi detail seperti nomor batch, tanggal produksi, dan tanggal kedaluwarsa.
Serangkaian garis dan spasi ini bisa dibaca oleh mesin. Contohnya saat Anda membeli obat, scanner di apotek akan membaca barcode tersebut untuk memverifikasi informasi produk dan memastikan bahwa obat yang dibeli asli dan belum kedaluwarsa.
Baca Juga: Mengenal Kode Serialisasi, Kode Unik yang Sering Digunakan pada Obat dan Makanan
Peran Barcode untuk Melawan Obat Palsu
Barcode obat, seperti 2D barcode dan QR code, dinilai efisien dalam melawan obat palsu berkat lima peran ini:
Mengidentifikasi Produk
Setiap obat memiliki barcode unik yang berisi informasi spesifik tentang produk tersebut. Apoteker akan memindai barcode ini untuk memastikan produk tersebut asli.
Misalnya, Anda membeli obat untuk flu, barcode pada kemasan akan memberikan informasi tentang produsen, komposisi obat, dan tanggal kedaluwarsa.
Proses ini juga membantu dalam mengidentifikasi dan memisahkan produk yang sah dari yang palsu. Sebab, produk palsu sering disamarkan atau mirip dengan yang asli.
Melacak Distribusi Obat dengan Akurat
Setiap tahap distribusi, mulai dari produksi, pengiriman, hingga penjualan di apotek, dicatat menggunakan sistem barcode. Ini memungkinkan pelacakan lengkap perjalanan obat.
Dengan demikian, pihak terkait dapat memastikan bahwa tidak ada intervensi ilegal atau penambahan produk palsu dalam rantai distribusi.
Sebagai contoh, jika terdapat laporan tentang obat palsu di suatu daerah, dengan menggunakan data barcode, pihak berwenang dapat dengan cepat melacak di mana dan bagaimana produk palsu tersebut masuk ke dalam sistem distribusi.
Manajemen Stok Obat yang Efisien
Setiap obat yang masuk dan keluar dicatat dengan memindai barcode-nya. Ini memungkinkan apoteker dan pengelola gudang untuk dengan mudah melihat berapa banyak stok yang tersedia.
Selain itu, mereka juga bisa melihat jenis obat apa saja yang perlu dipesan lagi dan obat mana yang jarang terjual.
Mengurangi Risiko Obat Terbuang
Dengan informasi yang tercatat pada barcode obat, apoteker dapat dengan mudah memantau dan mengelola obat yang hampir kedaluwarsa.
Obat tersebut kemudian dapat dipromosikan atau diberikan diskon untuk mendorong penjualan sebelum mereka tidak lagi layak digunakan.
Baca Juga: Cara Menentukan Tanggal Kedaluwarsa pada Obat
Pengawasan Stok yang Lebih Baik
Dengan sistem ini, apoteker dapat dengan cepat mengetahui jumlah stok obat yang tersedia, termasuk detail seperti batch dan tanggal kedaluwarsa.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa obat yang disediakan selalu dalam kondisi terbaik dan siap untuk konsumen.
Jika ada penarikan produk karena masalah kualitas, barcode obat memudahkan dalam mengidentifikasi batch yang terpengaruh dan segera mengeluarkannya dari peredaran.
Bahaya Obat Farmasi Palsu bagi Konsumen
Obat farmasi palsu merupakan ancaman serius bagi kesehatan konsumen. Sebab, obat ini tidak mengandung bahan aktif yang dibutuhkan untuk pengobatan, atau bahkan mengandung bahan yang berbahaya.
Dalam kasus yang ringan, obat tersebut tidak memberikan efek pengobatan sama sekali, menyebabkan kondisi kesehatan yang tidak terkontrol. Dalam kasus yang lebih serius, obat palsu bisa menyebabkan reaksi alergi, keracunan, atau bahkan kematian.
Selain itu, obat palsu juga dapat menimbulkan resistensi terhadap pengobatan. Misalnya, ada obat palsu untuk infeksi bakteri yang mengandung sedikit antibiotik. Ini bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut karena dosisnya yang kurang.
Pengaruh Obat Palsu terhadap Industri Farmasi
Peredaran obat palsu memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap industri farmasi, seperti:
Kepercayaan Konsumen terhadap Produk Farmasi Menurun
Ketika konsumen mengalami efek samping atau tidak mendapatkan hasil pengobatan dari obat yang mereka percayai, kepercayaan mereka terhadap merek dan produk farmasi lainnya bisa terganggu.
Hal ini berdampak pada penjualan dan reputasi perusahaan farmasi yang sebenarnya memproduksi obat asli.
Kerugian Finansial bagi Perusahaan Farmasi
Obat palsu yang dijual dengan harga lebih murah dapat mengurangi penjualan obat asli, menyebabkan kerugian pendapatan bagi perusahaan farmasi.
Apalagi jika perusahaan telah menginvestasikan dana besar dalam penelitian dan pengembangan obat baru, penjualan obat palsu dengan harga lebih rendah dapat mengurangi keuntungan yang diharapkan dari obat tersebut.
Biaya Tambahan untuk Memerangi Obat Palsu
Perusahaan farmasi harus menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam keamanan produk dan pelacakan untuk memastikan bahwa obat yang mereka jual adalah asli.
Ini termasuk pengembangan teknologi seperti barcode dan sistem pelacakan yang lebih canggih. Keduanya tentu menambah biaya operasional.
Cara Mengecek Keaslian Produk Obat
Untuk mengecek keaslian obat, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah poin-poin dan penjelasan ringkasnya:
Periksa Kemasan Obat
Kemasan obat asli biasanya memiliki segel yang utuh dan informasi yang jelas, termasuk nama obat, nama produsen, nomor izin edar, dan tanggal kedaluwarsa. Kemasan yang rusak atau informasi yang tidak lengkap bisa menjadi indikasi obat palsu.
Perhatikan Barcode Obat pada Kemasan
Di Indonesia, obat asli dilengkapi dengan barcode yang bisa discan untuk memverifikasi keasliannya. Anda bisa menggunakan aplikasi barcode scanner di smartphone untuk mengecek informasi produk.
Cek Nomor Batch Obat
Nomor batch adalah kode unik yang diberikan pada setiap produksi obat. Anda bisa membandingkan nomor batch pada kemasan dengan informasi yang tersedia di situs web produsen atau dengan menghubungi layanan pelanggan mereka.
Tips agar Terhindar dari Peredaran Obat Palsu
Yang harus Anda lakukan adalah selalu beli obat di apotek atau toko obat yang terpercaya. Apotek dan toko obat resmi memiliki izin usaha dan hanya menjual produk yang telah terverifikasi keasliannya.
Pastikan kemasan obat tidak rusak, segel tidak terbuka, dan informasi pada kemasan seperti nama obat, produsen, nomor izin edar, dan tanggal kedaluwarsa tercetak dengan jelas.
Waspadai harga obat yang tidak wajar. Jika harga obat jauh lebih murah dari harga normal, itu bisa menjadi indikasi bahwa obat tersebut palsu. Sebab, harga yang terlalu murah sering menjadi taktik penjual obat palsu untuk menarik pembeli.
Penggunaan barcode obat telah terbukti efektif dalam memerangi peredaran obat palsu. Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, kita dapat lebih waspada dan terhindar dari risiko obat palsu yang membahayakan.
Jika Anda tengah mencari solusi pencetakan barcode yang andal untuk kebutuhan bisnis atau pribadi, kunjungi website DSI Printer. Kami menawarkan berbagai solusi pencetakan berkualitas tinggi yang dapat membantu Anda dalam memastikan keaslian produk. Lihat daftar lengkap Linx Continuous Inkjet Printer di sini!
Referensi
https://www.qrcode-tiger.com/id/qr-codes-to-combat-counterfeit-pharmaceutical-products
https://hellosehat.com/obat-suplemen/mendeteksi-ciri-obat-palsu/
Comments (0)
Leave a reply
You must be logged in to post a comment.