
Ketika akan membeli sebuah produk, maka ada berbagai hal yang sebaiknya dipastikan. Sebagai contoh, informasi terkait tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa dari produk makanan. Dengan mengetahui hal tersebut dan memastikan bahwa makanan tersebut masih bisa dikonsumsi, maka Anda akan merasa lebih aman.
Untuk produk makanan, ada berbagai hal lain yang tercantum dalam kode produksinya. Baca penjelasan berikut hingga tuntas dan ketahui apa saja yang tercantum.
Macam-Macam Kode Produksi
Jika Anda merupakan produsen atau konsumen produk makanan, maka informasi mengenai kode produksi sudah seharusnya diketahui. Ada berbagai kode produksi dalam kemasan makanan dan minuman yang beredar di pasaran.
Tanggal Produksi (Production Date)
Pertama, ada tanggal produksi atau production date. Sesuai dengan namanya, inilah tanggal yang menunjukkan kapan produk tersebut dibuat atau diproduksi. Biasanya, kode ini dituliskan dalam rincian tanggal atau hanya bulan dan tahunnya saja, tergantung dari jenis produk makanan.
Untuk berbagai produk yang hanya memiliki masa konsumsi cukup singkat, biasanya tanggal produksi ini tidak terlalu jauh dengan tanggal kedaluwarsanya.
Tanggal Kedaluwarsa (Expiration Date)
Kode jenis kedua ini merupakan kode yang cukup umum di kalangan masyarakat. Ini juga bisa jadi merupakan kode produksi yang paling banyak dilihat oleh konsumen.
Tanggal kedaluwarsa atau expiration date akan menginformasikan tentang batas maksimal dari produk tersebut dapat dikonsumsi. Kode tanggal kedaluwarsa ini berkaitan dengan aspek keamanan.
Maka dari itu, jika sudah lewat dari tanggal yang tercantum di bagian ini, sebaiknya Anda tidak membeli atau mengonsumsinya. Jika Anda masih melakukan hal ini, maka ada risiko yang bisa terjadi terhadap kesehatan. Misalnya, terjadi masalah pencernaan atau bahkan keracunan.
Hingga saat ini, masih ada saja orang yang tetap mengonsumsi makanan setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan mereka.
Baca juga: Kegunaan Kode Barang dan Nama Barang di Gudang
Tanggal Jatuh Tempo (Best Before Date)
Selanjutnya, ada tanggal jatuh tempo yang sering juga ditulisakan dengan istilah ‘baik digunakan sebelum’. Hal tersebut merupakan terjemahan dari istilah ‘best before date’.
Kode ini menjadi petunjuk terhadap kualitas dari suatu produk. Bisa dikatakan bahwa hal ini berkaitan dengan penurunan kualitas atau mutu dari sebuah produk. Selain itu, juga dapat dilihat dari adanya perubahan rasa, aroma, warna, dan teksturnya.
Tanggal jatuh tempo menandakan bahwa konsumsi dari produk tersebut sebaiknya dilakukan sebelum tanggal yang tertera di sana.
Kode ini sering disamakan dengan kode yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu tanggal kedaluwarsa. Meski terlihat mirip, namun ada perbedaan yang mendasar dari kedua kode ini.
Tanggal kedaluwarsa menandakan tentang keamanan dari produk, yang berarti produk sudah tidak aman dikonsumsi jika sudah melewati batas tersebut. Selanjutnya, tanggal jatuh tempo berkaitan dengan penurunan kualitas dan mutu, sehingga suatu produk sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal tersebut.
Nomor Batch (Batch Number)
Nomor batch adalah sebuah nomor serial yang dapat menunjukkan tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa. Dengan nomor ini, maka sistem pelacakan untuk sebuah produk juga dapat menjadi lebih mudah, sehingga akan lebih mudah juga dalam melakukan kontrol kualitas terhadap berbagai jenis produk.
Jika Anda menjual produk makanan dan minuman, tentu saja tidak ingin produk tersebut basi atau melewati tanggal kedaluwarsa. Maka dari itu, nomor ini dapat menjadi alternatif untuk melakukan penyimpanan dan kontrol barang. Dengan nomor batch, pemalsuan produk juga dapat diminimalisir.
Baca juga: Apa Itu Kode Batch? Pengertian, Cara Membuat dan Fungsinya
Kode Bar (Barcode)
Kode bar atau barcode merupakan serangkaian kode berbentuk batang dan garis yang tersusun dengan pola tertentu supaya dapat dibaca oleh mesin. Hal ini dapat mempermudah dalam melakukan pengecekan terhadap suatu barang, misalnya ketika melakukan pembayaran di kasir.
Fungsi dari barcode yaitu untuk menyimpan berbagai informasi terkait suatu produk. Selain harga barang, berbagai data yang spesifik dapat disimpan di sana, misalnya nomor identifikasi produk, tanggal produksi, tanggal jatuh tempo, dan tanggal kedaluwarsa.
Kode Lot (Lot Code)
Kode lot adalah sebuah kode yang menandakan sejumlah barang yang diproduksi dalam satu periode tertentu, jumlah barang dalam satu lot umumnya sama dari masa ke masa.
Nomor Registrasi atau Pabrik (Registration or Facility Number)
Legalitas menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika memproduksi sesuatu, sehingga nomor registrasi atau pabrik produsen penting untuk dicantumkan dalam kode produksi.
Nomor ini menjadi tanda pengenal yang menandakan bahwa pabrik tersebut merupakan bidang usaha yang resmi, serta mematuhi sistem perpajakan dan hukum yang berlaku.
Nomor Pendaftaran Produk (Product Registration Number)
Masih berkaitan dengan legalitas, nomor pendaftaran produk juga perlu dicantumkan. Terdapat sejumlah perizinan dan administrasi yang perlu dilakukan jika produsen akan mengedarkan produk makanan atau minuman.
Fungsi dari perizinan ini yaitu untuk memastikan keamanan dan kelayakan dari suatu produk. Jika dinilai belum aman dan layak, maka produk tersebut belum diberi izin untuk diperjualbelikan.
Kode Negara Asal (Country of Origin Code)
Hal selanjutnya yang menjadi penting dalam kode produksi yaitu kode negara asal. Informasi tentang importir perlu diketahui dengan jelas, sehingga konsumen dapat mengetahui dari negara mana produk ini berasal.
Negara importir menjadi penting bagi konsumen yang memperhatikan berbagai aspek keamanan dan legalitas dari sebuah produk.
Kode Baris (Line Code)
Selain kode bar atau kode batang yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada berbagai produk juga dapat ditemukan kode berbentuk garis. Kode tersebut menyimpan berbagai informasi tentang suatu produk.
Kode QR (Quick Response Code)
Jika bicara soal perkembangan teknologi, maka peran QR code mungkin sudah tidak asing lagi bagi berbagai kalangan masyarakat. Di bagian kemasan produk makanan juga sudah umum ditemukan kode QR ini.
Kode QR merupakan serangkaian kode yang dapat dipindai melalui smartphone dan berbagai jenis teknologi lainnya. Ada berbagai hal yang bisa dicantumkan di sana, misalnya informasi produk, petunjuk penggunaan, dan hal-hal lainnya terkait produk
Kode ini juga bisa membawa Anda menuju situs atau media sosial dari produk tersebut, sehingga dapat memudahkan Anda untuk melihat berbagai informasi detail tentang produk.
Dengan adanya kode QR, maka konsumen akan lebih mudah untuk mendapatkan berbagai informasi pendukung tentang produk. Pemindaian kodenya pun cukup mudah, dapat dilakukan di mana saja melalui smartphone.
Lihat Daftar lengkap Linx Continuous Inkjet Printer di sini!
Info Penting yang Harus Ada
Dalam kemasan suatu produk, ada berbagai informasi penting yang harus dicantumkan, yaitu sebagai berikut:
- Nama dan merek produk
- Komposisi atau bahan yang terkandung
- Netto atau berat bersih
- Nama dan identitas dari produsen atau pihak pengimpor
- Kandungan nilai gizi, dapat dicantumkan setelah melalui uji laboratorium
- Legalitas atau izin beredar
- Logo halal, jika membutuhkan jaminan halal
- Informasi tentang sumber bahan tertentu, jika diperlukan
- Saran penyajian dan penyimpanan
Itulah berbagai penjelasan tentang kode produksi yang sebaiknya Anda ketahui, baik sebagai produsen maupun konsumen. Dengan mengetahui kode tersebut, Anda akan lebih merasa aman ketika mengonsumsi suatu produk.
Jika Anda merupakan produsen, pemahaman tentang kode produksi di atas merupakan hal yang penting. Selain itu, untuk berbagai keperluan percetakan, maka Linx Continuous Inkjet Printer dari DSI dapat menjadi solusi bagi Anda.
Comments (0)
Leave a reply
You must be logged in to post a comment.